Kamis, 12 Mei 2016

Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

1.    Pengertian
Definisi penjualan tunai menurut Mulyadi (2000;455), “Penjualan Tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Kegiatan penjualan secara tunai ini ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan tunai.
Sistem akuntansi penjualan tunai merupakan unsur kegiatan yang pokok dan merupakan kegiatan rutin perusahaan. Naik turunnya transaksi penjualan tunai sangat mempengaruhi penerimaan kas, yang berhubungan langsung dengan pendapatan perusahaan. Sistem akuntansi penjualan tunai meliputi jaringan prosedur, bagian – bagian yang terkait dalam penjualan tunai, dokumen yang digunakan, dan catatan akuntansi penjualan tunai serta catatan akuntansi penerimaan kas.
Sistem Akuntansi Penjualan Tunai merupakan gabungan pengerian dari Sistem Akuntansi dengan Penjualan Tunai.
Sistem Akuntansi adalah metode dan prosedur pencatatan dengan mengidentifikasi, merangkum, menganalisis, menggolongkan dan melaporkan transaksi yang terjadi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan berupa informasi keuangan yang digunakan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan Penjualan Tunai merupakan transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli.setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian dicatat oleh perusahaan.
Berdasarkan pengertian diatas, Sistem Akuntansi Penjualan Tunai dapat didefinisikan sebagai Metode dan prosedur pencatatan dengan menidentifikasi , merangkai, menganalisis, menggolongkan dan melaporkanatas pembayaran harga barang yang terlebih dahulu dilakukan pembelian sebelum barang diserahkan untuk memenuhi kebutukan informasi keuangan perusahaan yang digunakan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.

2.   Fungsi yang terkait
a.    Fungsi penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.
b.    Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggungjawab sebagai penerima kas dari pembeli.
c.    Fungsi gudang
Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.
d.    Fungsi pengiriman
Fungsi ini bertanggungjawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
e.    Fungsi akuntansi
Fungsi ini bertanggungjawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.
3.   Unit Organisasi/Fungsi yang terkait (Pelaksana)
a.   Bagian Order Penjualan (Pelayan)
Fungsi ini menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran kas di bagian kasa.
b.   Bagian Kasa
Fungsi ini menerima pembayaran uang sebesar harga barang yang terdapat pada faktur.
c.   Bagian pembungkus
Fungsi ini membungkus barang dan memberikannya kepada pembeli ditukar dengan faktur yang telah dilunasi.
d.   Bagian Akuntansi
Fungsi ini mencatat transaksi penjualan tunai pada catatan harian jurnal umum atau jurnal khusus penjualan, jurnal penerimaan kas dan kartu persediaan barang serta secara periodik membuat laporan penjualan sesuai dengan kebutuhan manajemen.

4.   Dokumen yang digunakan
a.    Faktur Penjualan Tunai (FPT)
Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan dalam rangka 3 antara lain : 
1.        Lembar 1 : Diberikan ke pembeli sebagai pengantar untuk kepentingan pembayaran barang ke bagian kasa.
2.        Lembar 2 : Diberikan ke bagian pembungkus beserta barangnya sebagai perintah penyerahan barang ke pembeli yang telah membayar di kasa. Tembusan ini juga berfungsi sebagai slip pembungkus yang ditempel di pembungkus barang untuk identitas barang.
3.        Lembar 3 : Diarsip sementara berdasarkan nomor urutnya oleh bagian order penjualan/pelayansebagai pengendali apabila nanti terjadi kejanggalan transaksi penjualan. Di samping itu juga tembusan ini berfungsi untuk pengendali penghitungan komisi dan bonus pelayan.
b.    Pita Register Kas
Dokumen ini dihasilkan oleh mesin yang dioperasikan oleh bagian kasa setelah terjadi transaksi penerimaan uang dari pembeli sebagai pembayaran atas barang. Dokumen ini berfungsi sebagai dokumen pendukung untuk meyakinkan bahwa faktur tersebut benar-benar telah dibayar dan dicatat dalam register kas.
c.    Bukti setor bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
d.    Rekap HPP
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode.

5.    Catatan Akuntansi
a.    Jurnal Penjualan (Tunai)
Jurnal penjualan ini digunakan untuk merekam terjadinya transaksi penjualan barang. Terjadinya penjualan barang ini menambah jumlah penjualan yang ada.
b.    Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Penerimaan Kas ini digunakan untuk merekam terjadinya penerimaan uang dari hasil penjualan tunai yang akan menambah kas.
c.    Jurnal umum
Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.
d.    Kartu Persediaan Barang
Kartu Persediaan Barang ini berfungsi sebagai Buku Besar Pembantu untuk mencatat pengurangan barang pada persediaan karena dijual
e.    Kartu gudang
Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang disimpan dalam gudang.

Berikut adalah flowchart dari penjualan tunai:

Nama Kelompok:

1.      Tri Lestari  (15061120)

2.      Nurbaya Hi Saun  (15061124)

3.      Ardian Marga Wahana   (15061129)

4.      Wahyu Ningsih  (15061131)


Note :
Mohon maaf bila ada kesamaan dengan blog lain, blog ini ditujukan untuk melengkapi tugas Sistem Akuntansi UMBY.
Mohon maaf juga, karena saya lupa alamat sumbernya. Jadi akan jauh lebih baik jika berkenan apabila menemukan materi yang sama tolong dishare ke blog ini ya.
Terimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar