Minggu, 29 Mei 2016

Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Penerimaan kas bisa berasal dari berbagai macam sumber yaitu dari penjualan tunai, penjualan aktiva tetap, pinjaman baik dari bank maupun dari wesel, dan setoran modal baru. Tetapi penerimaan kas perusahaan biasanya berasal dari 2 sumber utama, yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.
Penerimaan kas adalah kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segara digunakan, yang berasal dari
transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang, atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan.
Penerimaaan kas bisa terjadi dengan berbagai macam cara seperti lewat pos, pembayaran langsung ke kasir atau pelunasan ke bank. Uang yang diterima biasanya berbentuk uang tunai, baik logam maupun uang kertas, cek, money order, bank draft, dan lain-lain.
Dalam penyusunan prosedur penerimaan kas perlu dipertimbangkan pentingnya dan frekuensi masing-masing transaksi. Sesudah itu baru merencanakan organisasi dan metode pengelolaan dan pengawasan fisik atau membuat catatan pengelolaan dan pengawasan.

A.                SISTEM PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI

Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan.
Berdasarkan sistem pengendalian yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :
1.        Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.
2.        Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.

Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi tiga prosedur berikut ini :

1.        Penerimaan Kas dari Over-the Counter Sale
Dalam penjualan tunai ini, pembeli datang ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli. Dalam Over-the Counter Sale ini, perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi (personal check), atau pembayaran langsung dari pembeli dengan credit card, sebelum barang diserahkan kepada pembeli.
Penerimaan kas dari Over-the Counter Sales dilaksanakan melalui prosedur berikut ini :
a.         Pembeli memesan barang langsung kepada wiraniaga (sales person) di Bagian Penjualan.
b.        Bagian Kasa menerima pembayaran dari pembeli, yang dapat berupa uang tunai, cek pribadi (personal check), atau kartu kredit.
c.         Bagian Penjualan memerintahkan Bagian Pengiriman untuk menyerahkan barang kepada pembeli.
d.        Bagian Pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.
e.         Bagian Kasa menyetorkan kas yang diterima ke bank.
f.         Bagian Akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal penjualan.
g.        Bagian Akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas.
Jika kas yang diterima berupa cek pribadi, bank penjual (bank yang penjual memiliki rekening giro di dalamnya) kemudian akan mengurus check clearing tersebut ke bank pembeli (bank yang pembeli memiliki rekening giro di dalamnya). Jika kas yang diterima berupa kartu kredit, bank penjual yang merupakan penerbit kartu kredit langsung menambah saldo rekening giro penjual setelah dikurangi dengan credit card fee (yang berkisar 2,5% sampai dengan 4%). Bank penerbit kartu kredit inilah yang secara periodik melakukan penagihan kepada pemegang kartu kredit.

2.        Penerimaan Kas dari COD Sales
Cash-on-delivery sales (COD Sales) adalah transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkut umum, atau angkutan sendiri dalam penyederhanaan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD Sales merupakan sarana untuk memperluas daerah pemasaran dan untuk memberikan jaminan penyerahan barang bagi pembeli dan jaminan penerimaan kas bagi perusahaan penjual.
COD Sales melalui pos dilaksanakan dengan prosedur berikut ini:
a.         Pembeli memesan barang lewat surat yang dikirim melalui kantor pos.
b.        Penjual mengirim barang melaui kantor pos pengirim dengan cara mengisi formulir COD Sales di kantor pos.
c.       Kantor pos pengirim mengirim barang dan formulir COD Sales sesuai dengan instruksi penjual kepada kantor pos penerima.
d.       Kantor pos penerima, pada saat diterimanya barang dan formulir COD Sales memberitahukan kepada pembeli tentang diterimanya kiriman barang COD Sales.
e.       Pembeli membawa surat panggilan ke kantor pos penerima dan melakukan pembayaran sejumlah yang tercantum dalam formulir COD Sales. Kantor pos penerima penyerahan barang kepada pembeli, dengan diterimanya kas dari pembeli.
f.           Kantor pos penerima memberitahu kantor pos pengirim bahwa COD Sales telah dilaksanakan.
g.     Kantor pos pengirim memberitahu penjual bahwa COD Sales telah selesai dilaksanakan, sehingga penjual dapat mengambil kas yang diterima dari pembeli.
Jika lokasi pembeli berada di kota yang sama dengan lokasi perusahaan, penyerahan barang biasanya dilaksanakan sendiri oleh fungsi pengiriman perusahaan.

3.        Penerimaan Kas dari Credit Cerd Sale
Sebenarnya credit card bukan merupakan suatu tipe penjualan namun merupakan salah satu pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual. Credit card dapat merupakan sarana bagi pembeli, baik dalam over-the-counter sale maupun dalam penjualan yang pengiriman barangnya dilaksanakan melalui jasa pos atau angkutan umum. Dalam over-the-counter sale, pembeli datang ke perusahaan melakukan pembayaran ke kasir, dengan angkutan umum pembeli tidak perlu datang ke perusahaan penjual. Pembeli memberikan persetujuan tertulis penggunaan kartu kredit dalam pembayaran harga barang, sehingga memungkinkan perusahaan melakukan  penagihan kepada bank atau perusahaan penerbit kartu kredit.
Kartu ktedit dapat digolongkan menjadi tiga kelompok:
a.         Kartu Kredit Bank (Bank Card).
b.        Kartu Kredit Perusahaan (Company Card).
c.         Kartu Kredit Bepergian Dan Hiburan (Travel And Entertaiment Card).

4.        Unit Organisasi/Fungsi yang Terkait (Pelaksana)
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :
a.         Fungsi Kasa
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.
b.        Fungsi Pembungkus
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
c.         Fungsi Akuntansi
Bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.

5.        Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dari sistem penerimaan kas penjualan tunai adalah :
a.         Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam sebagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.
b.        Pita Register Kas (Cas Register Tape)
Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kasa dengan cara mengoperasikan mesin register. Pita register ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kasa dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.
c.         Credit Card Sales Slip
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu ktedit dan diserahkan kepada perusahaan (disebut merchant) yang menjadi anggota kartu kredit. Bagi perusahaan yang menjual barang atau jasa, dokumen ini di isi oleh fungsi kas dan berfungsi sebagai alat untuk menagih uang tunai dari bang yang mengeluarkan kartu kredit, untuk transaksi penjualan yang telah dilakukan kepada pemegang kartu ktedit.
d.        Bill Of Lading
Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum. Dokumen ini digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjulan COD yang penyerahan barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan umum.
e.         Faktur Penjulan COD
Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD.
f.         Bukti Setor Bank
Dibuat oleh fungsi ksa sebagai penyetoran kas yang diterima dari piutang ke bank. Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran dari piutang ke bank. Dua lembar tembusannya diminta kembali bank setelah ditanda tangani dan dicap oleh bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencataan transaksi penerimaan kas dari piutang kedalam jurnal penerimaan kas.
g.        Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fumgsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode. Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen pendukung bagi pembuatan bukti memorial untuk mencatat harga pokok yang dijual.

6.        Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjulan tunai adalah :
a.         Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan. Jika perusahaan menjual berbagai macam produk dan manajemen memerkukan informasi penjualan setiap jenis produk yang dijualnya selama jangka waktu tertentu, dalam jurnal penjualan disediakan satu kolom untuk setiap jenis produk guns meringkas informasi penjualan menurut jenis produk tersebut.
b.        Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, diantaranya penjulan tunai.
c.         Jurnal Umum
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai , jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.
d.        Kartu Persedian
Kartu persedian digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual. Kartu persedian ini diselenggarakan  di fungsi akuntansi untuk mengawasi mutasi dan persedian barang yang disimpan digudang.
e.         Kartu Gudang
Catatan  ini tidak termasuk catatan akuntansi karena hanya nerisi data kuantitas persediaan yang disimpan digudang. Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat .kartu gudang digunakan untuk mencatat berkurangnya kuantitas produk yang dijual.

Flowchart Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai



A.                SISTEM PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG

Penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui berbagai cara melalui penagih perusahaan, melalui pos, dan melalui Lock-Box collection plan.
Diantara berbagai cara penagihan piutang tersebut, penerimaan kas dari piutang seharusnya mewajibkan debitur melakukan pembayaran dengan menggunakan cek atas nama, yang secara jelas mencantumkan nama perusahaan yang berhak menerima pembayaran diatas cek. Dengan cek atas nama ini, perusahaan akan terjamin menerima kas dari debitur, sehingga kecil kemungkinan orang yang tidak berhak dapat menguangkan cek yang diterima dari debitur untuk kepentingan pribadinya.

1.        Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah :
a.         Fungsi Sekretariat
Dalam sistem penerimaan kas dari piutang, fungsi sekretariat bertanggung jawab dalam  penerimaan cek dan surat pemberitahuan (remintance ad-vice) melalaui pos dari para debitur perusahaan. Fungsi ini bertugas untuk membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima bersama cek dari para debitur.
b.        Fungsi Penagihan
Jika perusahaan melakukan penagihan piutang langsung kepada debitur melalui penagihan perusahaan, fungsi penagihan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan kepada debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi.
c.         Fungsi Kasa
Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat (jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalaui penagih perusahaan). Fungsi kasa bertanggung jawab untuk penyetoran kas yang diterima dari berbagai fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh.
d.        Fungsi Akuntansi
Bertanggung jawab atas pencataan penerimaan kas dari piutang kedalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang kedalam kartu piutang.

2.        Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah :
a.         Surat Pemberitahuan
Dokumen ini dibuat oleh debitur untuk memberitahu maksud pembayaran yang dilakukannya. Surat pemberitahuaan biasanya berupa tembusan bukti kas keluar yang dibuat oleh debitur, yang disertakan dengan cek yang dikirim oleh debitur melalui penagih perusahaan atau pos. Bagi perusahaan yang menerima kas dari piutang, surat pemberitahuaan ini digunakan sebagai sumber dalam pencatatan berkurangnya piutang di dalam kartu piutang. Karena surat pemberitahuaan biasanya berupa tembusan bukti kas keluar.
b.        Daftar Surat Pemberitahuan
Merupakan rekapitulasi penerimaan kas yang dibuat oleh fungsi sekretariat atau fungsi penagihan. Jika penerimaan kas dari piutang perusahaan dilakukan melalui pos, fungsi sekretariat bertugas membuka amplop surat memisahkan surat pemberitahuan dengan cek, dan membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima setiap hari.
c.         Bukti Setor Bank
Dibuat oleh fungsi kasa sebagai penyetoran kas yang diterima dari piutang ke bank. Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran dari piutang ke bank. Dua lembar tembusannya diminta kembali bank setelah ditandatangani dan dicap oleh bank  sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kasa kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencataan transaksi penerimaan kas dari piutang kedalam jurnal penerimaan kas.

4.        Sistem Peneriamaan Kas Dari Piutang Melalui Penagih Perusahaan
Penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan dilaksanaan dengan prosedur:
a.         Bagian piutang memberikan daftar yang sudah saatnya ditagih kepada bagian penagih
b.  Bagian penagih mengirimkan penagih, yang merupakan karyawan perusahaaan untuk melakukan penagihan kepada debitur
c.         Bagian penagih menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan kepada debitur
d.        Bagian penagih menyerahkan cek kepada bagian kasa
e.       Bagian penagih menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan posting ke dalam kartu piutang
f.         Bagian kasa mengirim kuitansi cek tersebut sebagai tanda penerimaan kas kepada debitur
g.    Bagian kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek atas cek tersebut dilakukan endorsement oleh pejabar yang berwenang
h.        Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut kepada debitur.

5.        Sistem Penerimaan Kas Dari Piutang Melalui Pos
Sistem penerimaan kas dari piutang melalui pos dilaksanakan dengan prosedur berikut ini:
a.         Bagian Penagih mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada transaksi penjualan kredit terjadi.
b.        Debitur mengirim cek atas nama yang dilampiri surat pemberitahuaan melalui pos.
c.         Bagian sekretariat menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari debitur.
d.        Bagian sekretariat menyerahkan cek kepada bagian kasa.
e.       Bagian sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan posting kedalam kartu piutang.
f.         Bagian kasa mengirim kuitansi kepada debitur  sebagai tanda penerima pembayaran dari debitur.

6.        Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Lock-Box-Collection Plan
Sistem penerimaan kas dari piutang melalui lock-box-collection plan dilaksanakan dengan prosedur berikut ini:
a.       Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi penjualan kredit terjadi.
b.        Debitur melakukan pembayaran utangnya pada saat faktur jatuh tempo dengan  mengirim cek dan surat  pemberitahuan ke PO Box di kota terdekat
c.    Bank membuka PO Box dan mengumpulkan cek dan surat pemberitahuan yang diterima oleh   perusahaan.
d.      Bank membuat daftar surat pemberitahuan. Dokumen ini dilampiri dengan surat pemberitahuan dikirim oleh ke bank ke bagian sekretariat.
e.         Bank mengurus chack clearing.
f.         Bagian sekretariat menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk mengkredit rekening membantu piutang debitur yang bersangkutan.
g.        Bagian sekretariat menyerahkkan daftar surat pemberitahuan ke bagian kasa.
h.     Bagian kasa menyerahkan daftar surat pemberitahuan  ke bagian jurnak untuk dicatat di dalam jurnal penerimaan kas.


7.      Flowchart Penerimaan Kas dari Piutang

Anggota kelompok:
1.         Ardian Marga Wahana (15061129)
2.         Wahyu Ningsih (15061131)
3.         Tri Lestari (15061120)
4.         Nurbaya Hi Saun (15061124)
Note:
Mohon maaf apabila ada kesamaan dengan blog lain. Coretan ini ditujukan untuk melengkapi tugas Sistem Akuntansi Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
Terimakasih teman-teman yang telah membantu bikin flowchart.